Pertama kali, Rusia perlihatkan pabrik pembuatan drone kamikaze Geran, lisensi produksi dari Shahed-136 Iran
AIRSPACE REVIEW – Rusia terus bangkit mendorong kemajuan industri dalam negerinya, termasuk dalam hal ini meningkatkan produksi drone kamikaze Geran untuk dikirimkan ke pasukan militer mereka.
Untuk pertama kalinya, Rusia pun memperlihatkan fasiltias pabrik yang memproduksi Geran. Drone ini diproduksi secara lisensi berdasarkan drone Shahed-136 dari Iran. Sebuah video berdurasi 17 detik yang beredar di media sosial menunjukkan jalur perakitan drone tersebut. Pabrik tersebut diketahui didirikan di Yelabuga, di wilayah Tatarstan tenggara Rusia.
Seperti halnya drone Shahed-136, drone Geran memiliki fitur stabilisator vertikal yang memanjang di atas dan di bawah ujung sayap dan secara keseluruhan lebih besar daripada Shahed-131. Drone yang terakhir juga berasal dari Iran dan terlah digunakan Rusia di medan tempur Ukraina.
Terlihat dua warna berbeda pada badan pesawat drone, beberapa berwarna abu-abu muda dan lainnya berwarna abu-abu tua. Juga terlihat pada Shahed yang diproduksi Iran, skema hitam dipahami dioptimalkan untuk operasi malam hari, sehingga mengurangi visibilitas visual, seperti diduga The War Zone.
Namun, ada juga indikasi sebelumnya bahwa ‘Night Shahed’ Rusia mungkin menggunakan beberapa jenis bahan atau pelapis yang dapat merusak radar, meskipun cukup sederhana, untuk membantu menghindari radar.
Peningkatan lain yang terjadi pada produksi Rusia adalah struktur komposit berbeda yang kemungkinan membantu produksi massal dan juga dapat membantu mengurangi ciri khas pesawat tersebut.
Laporan sebelumnya mengindikasikan bahwa Rusia telah mendirikan pabrik perakitan drone Tatarstan pada April 2023, namun upaya manufaktur tersebut pada awalnya hanya menggunakan komponen Iran.
Menurut Institute for Science and International Security yang berbasis di Washington, pada bulan Agustus tahun lalu, pabrik Rusia tersebut telah merakit kembali drone yang disediakan oleh Iran tetapi mereka hanya memproduksi badan drone saa itu dengan jumlah kisaran ratusan unit.
Baru-baru ini, sumber di Ukraina melaporkan bahwa pabrik tersebut akan melakukan transisi penuh ke komponen Rusia sekitar tahun depan.